Translate

Selasa, 29 September 2015

JUST FOR LAUGH!!!



Syahdan di Banyuwangi, terdapatlah 3 ekor banci yg bernasib sengsara.
Ada Ikke, yg brnama asli Eko. Banci yg dilahirkan dg kulit legam, tubuh kekar dan wajah jantan. Kalo ngumpul dia selalu berkeluh kesah sama.


"Sengsara nek jadi banci macho kek ikke. Masa kmaren ikke sutra dendong centong, pake wig panjang, dan stocking coklat, eh dipanggi Mas sama mbak-mbak. Rumpik deh!!" adunya sengsara.


Lalu ada Sita, banci asal jawa tengah yg punya logat medok dan aslinya bernama Seto, jg memiliki problema. Sejak kecil dia pnya penyakit koreng yg ga sembuh-sembuh jg. Pdhl dia udah pergi berobat ke berbagai macam dokter dan dukun. Pernah dia disuruh mandi pake aer yg berasal dr 7 selokan danvkembang 7 warna pd jam 1 malem. Alhasil, bukannya sembuh, dia malah masuk angin dan koreng di kakinya makin bertambah.


Teman2 seprofesinya sering menggoda Sita dg nyanyian, "Gedang goreng nogosari, Sita koreng gak mari mari"


(Pisang goreng, nagasari. Sita koreng gak brenti brenti)
Jelas ada dia tambah dongkol.


Lalu ada Maria, banci asli banyuwangi yg nama sebenarnya Mario. Punya gigi mancung dan mulut yg luar biasa latah. Biasanya kalo dia udah kaget dan kumat latahnya, dia akan menyebut berbagai macam organ genital hewan. Yg paling sering adalah kenti kuda.


Banci yg dulu sempat tobat ini sebenarnya pernah hampir tobat. Tp sialnya, pas pembacaan ijab qabul, dia salah baca.


Waktu itu dia mengatakan, "Saya terima nikahnya...


PRAAANGG!!!


"...K*NTOL KUDAAAA!!!" teriak maria kenceng berbarengan dg bunyi jatohnya piring yg dibawa oleh salah satu tamu.


Pernikahanpun buyar!!!


Akhirnya, setelah berbagai macam cobaan laknat itu, ketiganya sepakat untuk mengunjungi seorang dukun sakti yg berada di bawah gunung kaki ijen. Ketiganya berniat untuk mengubah nasib.


Oleh sang dukun, mereka diminta bertapa di pinggir telaga Rowo Bayu, tepat dibawah pohon beringin besar yg berada sekitar 5 meter dari telaga.


Selama 7 hari 7 malam. Tanpa makan dan minum.


Jd, disitulah mereka. Duduk dg mata terpejam. Mengacuhkan lapar dan haus. Udara siang yg panas, malam yg dingin. Belom lg godaan para makhluk halus.


Tepat saat fajar hendak menyingsing di hari ke 7, ketiganya mendengar suara lembut yg berkata,


"Aku terima tapa kalian. Kalian sudah menunjukkan tekad yg kuat. Bangkit dan ceburkan diri kalian ke telaga sembari menyebutkan keinginan kalian."

Tak terbayangkan betapa senangnya hati mrk.


"Neekk, td beneran kan ikke dengar suara itu?!!" pekik Sita


"Iya maakk. Ikke juga denger!!" Seru Maria.


"Gimana kalo mbak e dulu yg nyoba jeung?" usul Ikke.


Maria dan Sitapun mengangguk.


Ikke menarik nafas panjang. Jujur dia agak takut. Tp dia memberanikan diri. Akhirnya dia berlari sambil berteriak keras.


"GUE PENGEN SECANTIK SOPHIA LATJUBAAAAAAA!!!!!
BYUURRR!!!!!


air muncrat kemana mana. Dan saat Ikke kembali muncul ke permukaan, wajah dan tubuhnya begitu mirip dg artis Sophia Latjuba. Jelas aja Maria dan Sita berteriak kegirangan.


"Ikke juga!!" Pekik Sita dan berlari, "GUE PENGEN KAYAK LUNA MAYAAAA!!"


BYUURRR!!!!


Dan dia pun muncul secantik luna maya.


Maria menyusul kedua temannya.


"GUE PENGEN KAYAK...


*tersandung*


"....... eh K*NTOL KUDAAAAAA!!!!!!"
BYUUURRR!!!!


Sita dan Ikke bengong hebat
Dan saat muncul, maria pun mirip dg.....

#‎pelajaran moral
Jaga Ucapan Kalian. Karena hal itu bs merugikan

#‎lalalalalala....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar