Balada Banci slebor kumat 2
"NEEEEEEKKKKK!!!!"
BRUAKKK!!!!
Pintu kamar Dono menjeplak terbuka diikuti Irul yang langsung aja maen jatuhin badan ke ranjang terus gegulingan ga jelas.
"HUWAAAAHHHH!!!!!" Dono berteriak kesakitan keras sembari mendekap sebelah matanya.
Irul lalu bangkit sembari sesenggukan pelan menoleh heran pada temannya yang lompat-lompatan ga jelas.
"Yey knapa sih Nek? Ikke kan mo curhat," gerundengnya dengan wajah sok memelasnya.
"Mata gue keculek eye liner bencooooonggg!!" umpat Dono dan mengerjapkan matanya yang perih berulang kali.
"Yey dendong Nek? Mawar konser kemana?" tanya Irul dengan muka polos tanpa dosanya.
"Di terminal!" sahut Dono ketus tapi langsung nyureng curiga saat melihat bibir Irul mulai mencebik nahan tangis, "Yey knapa mak?"
"Iniiii...." sahut Irul dan mengulurkan sebuah undangan yang segera di ambil oleh Dono. Dia membacanya dengan cepat.
"Si Dimas mo ngerayain ultahnya? Dimas mantan yey yang dulu yey ceritain itu Mak?"
"Em.." sahut Irul masih dengan tampang melasnya.
"Terus?"
"Dese ngerayain ultahnya di hotel XX nek. Yey tau siapa yang danain? Gadunnya yang baruuuu!!!" lolong Irul dan kembali gegulingan di kasur.
Dono menghela nafas melihatnya, "Ya udin sih. Biarin aja. Lekong ga jelas juga.
Ngapain juga hebohin homo kek dia. Masih baaaaanyak kenti kenti berkeliaran di jalan yang bisa yey esong bergiliran, em?"
"Rumpik!! Punya ikke masih bersegel ye! Kentutnya aja ga bunyi!"
"Tapi baunya alaihim!!" gerutu Dono yang disambut dengan lemparan bantal oleh Irul.
"Pokoknya yey kudu bantuin ikkeeeee!!"
"Bantuin apaaa?!"
"Ikke ogah kalo datang kesana sendirian. Bisa bisa ikke diketawain ma dese. Yey ikutan ya Nek. Peres peres jadi lekongan ikke. Tapi yey kudu macho. Jangan lembayung sutra. Supaya dese mikir kalo ikke bisa dapet lekongan juga. Mukraena yey kan lumayan nek. Asal jangan ngondek aja.."
"Rumpik!!" umpat Dono gondok.
"Tolongin ya neekk. Mo taruh dimande mukraena mbak e kalo kesana jombloan. Pliiiiiisssss...."
Dono mendesah...
"Ya sutra lah....."
Dan hari itupun tiba. Irul datang ke pesta itu....
"Hei...kamu datang?" sapa Dimas yang menyambut para tamu di pintu masuk.
Irul hanya tersenyum tipis dan mengangguk pada Gadun Durjana yang berdiri di sebelah Dimas
"Bareng sapa Rul?" tanya Dimas lagi.
"Pacar gue. Dia lagi parkir motornya. Tuh....." tunjuknya dengan dagu.
*Adegan selanjutnya mirip ma adegan drama remaja filem amerika dimana Dono, pemeran utama cowok, muncul dan melangkah dalam slow motion sementara orang orang disekitarnya memberi jalan*
Dalam hati Irul bersyukur bahwa Dono punya pengalaman dalam modelling en jalan di catwalk. Jadi dia gak ngerasa kalah.
"Kenalin Mas, Dono. Pacar gue.." ujar Irul saat mereka berhadapan. Satu tangannya segera melingkar di pinggang Dono.
"Dono.." kata Dono dengan nada datar dan mengangguk sekilas pada si gadun yang ada dibelakang Dimas.
"Kita masuk dulu. Yuk..." pamit Irul dan melangkah ke dalam sembari menggandeng tangan Dono, meninggalkan Dimas yang terpaku. Dan baru saat mereka ada di dalam, Irul melepas peganggannya dan menarik nafas panjang.
"Berhasil nek?" tanya Dono pelan.
"Embeeerr!! Yey liat kan mukraena dese? Hohoho...."
"Eh gadun dese lumajang juga ya Mak? Meski agak gendut buat selera gue. Ga nyangka sih kalo selera mantan lo itu tubang kek gitu. Terus...."
Cerocosan Dono terhenti saat seorang cowok yang berbadan tinggi, dengan kulit putih dan cakepnya alaihim lewat didepan mereka, sembari meninggalkan bau harum yang menyerbak di udara.
"KYAAAAAAAHHH!!!! MAAAAAAKKKKK!! DESE CUCOOK AMIIIIRRR!!!" Dono jejingkrakan histeris, "Yaoloooohhh!! Debby ikke langsung berasa nyut nyutan maakkk. Yuk kita kecengin dese. Kali aja dapet nomer hapenya. Capcus kita uber des...."
Cerocosannya kali ini terhenti dengan suara deheman pelan dibelakang mereka.
Mereka berbalik pelan dan mendapati Dimas yang berdiri dengan senyum terkulumnya
"Maaf Rul. Ini bingkisannya lupa ngasih tadi buat kamu daaaann....." dia menoleh pada Dono dan memandangnya sejenak dengan geli, "......pacarmu," katanya dan berlalu.
"Ups....." ujar Dono pelan.
Irul hanya mendongakkan wajahnya dan berguman pelan, "Pisau mana pisauuu... Bunuh aja gue bunuuuuuhhhh......"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar